Hay Pecinta camilan…
Pasti sudah tau yang namanya tahu kan? Tahu sudah ditemukan 2200 tahun yang lalu di negeri Cina. nama tahu merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang artinya “kedelai yang difermentasi”. Pada penyebarannya, tahu dibawa oleh para perantau Cina ke Asia Tenggara, Asia Timur, hingga pada akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Pasti sudah tau yang namanya tahu kan? Tahu sudah ditemukan 2200 tahun yang lalu di negeri Cina. nama tahu merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang artinya “kedelai yang difermentasi”. Pada penyebarannya, tahu dibawa oleh para perantau Cina ke Asia Tenggara, Asia Timur, hingga pada akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Selanjutnya, di Indonesia tahu pun mengalami perkembangan, seperti
yang biasa kita kenal selama ini ada beberapa macam, seperti tahu
sumedang, tahu putih, tahu sutera (tofu), tahu susu, tahu pong, tahu
kuning dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri tahu pertamakali diperkenalkan oleh seorang yang
berasal dari negeri Cina. Akibat kondisi ekonomi politik yang tidak
menentu di Cina, pada awal tahun 1900 banyak warga negara Cina yang
bermigrasi ke Indonesia. Tiga warga negara Cina diantaranya ‘terdampar’
di Kediri, Jawa Timur. Yaitu Lauw Soe Hoek (yang lebih dikenal dengan
Bah Kacung), Liem Ga Moy, dan Kaou Loung. Beliau beliau inilah yang
berjasa memperkenalkan tahu di Indoensia.
Pada tahun 1912, Lauw Soe Hoek (Bah Kacung) mulai merintis usaha
tahu. Didukung kriteria air yang bagus seperti di Tiongkok (negara asal
Tahu), usaha tahu Bah Kacung pun berkembang semakin pesat. Sedangkan
Liem Ga Moy mengawali usahanya pada tahun 1948, tetapi baru pada kisaran
tahun 1950, usahanya mulai dikenal oleh masyarakat. Saat ini usaha tahu
Bah Kacung dilanjutkan oleh cucunya A. Herman Budiono setelah putranya
Yosef Seger Budi Santoso atau Lauw Sing Hian meninggal pada bulan Mei
2008.
Berbeda dengan tahu buatan Liem Ga Moy yang sudah modern, tahu Bah
Kacung tetap mempertahankan pembuatan tahu secara tradisional. Pembuatan
tahu dengan peralatan yang terbuat dari batu, kayu dan diolah dengan
manual dinilai menghasilkan rasa yang lebih gurih. Dengan demikian
kuantitas produksi tahu Bah Kacung pun masih sangat terbatas.
Hingga saat ini, sedikitnya 20 merek tahu kuning ada di Kota Kediri,
yang keseluruhannya dikelola dan dijalankan oleh WNI keturunan Tionghoa.
Mereka mengaku merupakan anak keturunan 3 tokoh pencetus industri tahu
di Kota Kediri. Tak hanya di kota Kediri, di Kecamatan Pare pun terdapat
produsen tahu kuning. Salah satu yang paling terkenal dan enak ada di
Jl. Mastrip, KIET namanya..
Oke… Jika berkunjung ke Kediri, jangan lupa singgah di Jl. Yos
Sudarso dan Jl. Trunojoyo ya.. Karena di sanalah banyak toko oleh-oleh
khas Kediri, seperti: Tahu kuning, Tahu Pong, Kerupuk Upil atau Kerupuk
Kediri, Stik tahu, Gethuk Pisang dan lain-lain
monggo dicoba :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar